Pudarnya Kesantunan Berbahasa pada Kehidupan Remaja

Tema: “ Kesantunan Berbahasa di Kalangan Remaja “

Bahasa adalah satu-satunya milik manusia yang tidak bisa lepas dari dalam diri manusia. Bahasa selalu hadir dalam segala aktivitas atau kegiatan manusia. Malah saat kita sedang bermimpipun, bahasa itu tetap selalu ikut serta. Bahasa bisa membuat kita banyak teman atau disenangi orang, tetapi juga bisa membuat kita banyak musuh atau dibenci orang. Apakah kalian tahu pengertian dari Kesantunan Berbahasa? Kesantunan berbahasa adalah hal memperlihatkan kesadaran akan martabat orang lain dalam berbahasa, baik saat menggunakan bahasa lisan maupun bahasa tulis. Kesantunan berbahasa mencerminkan budi halus dan pekerti luhur seseorang dengan tidak menyakiti perasaan dan memberikan pilihan kepada orang lain. Dalam berbahasa, kita perlu memperhatikan adanya kesantunan berbahasa ketika berkomunikasi dengan orang lain. Hal itu bertujuan agar kita bisa menggunakan bahasa yang santun dan tidak melakukan kesalahan dalam berbahasa. Kesantunan dalam berbahasa dapat membentuk karakter anak-anak sejak dini dalam hal ber-etika ataupun ber-tutur kata.

Sebagai Masyarakat Indonesia, kita harus tetap menjaga tutur kata dalam berbahasa dengan cara menggunakan Bahasa Indonesia dengan baik, sopan, dan benar. Bahasa Indonesia yang baik dan benar adalah Bahasa Indonesia yang digunakan sesuai dengan situasi pembicaraan (yakni, sesuai dengan lawan bicara, tempat pembicaraan, dan ragam pembicaraan) dan sesuai dengan kaidah yang berlaku dalam Bahasa Indonesia atau KBBI. Dengan berbahasa dengan baik dan benar, kita menjaga Indonesia agar tetap Bersatu dan tidak memiliki perselisihan antar Masyarakat Indonesia. Sopan santun dalam berbahasa harus dilaksanakan oleh seluruh Masyarakat baik dari anak-anak, remaja, dewasa, ataupun orang yang lebih tua, namun akhir-akhir ini banyak sekali hal-hal yang buruk menyangkut penggunakan Bahasa.

Dalam kehidupan sehari-hari, sudah tidak asing dengan Bahasa gaul di lingkungan sekitar baik dalam hal tulisan maupun lisan. Di kalangan remaja saat ini, banyak sekali yang sering menyalahgunakan penggunaan Bahasa, remaja adalah kalangan yang paling sering tidak memiliki kesantunan dalam berbahasa atau yang biasa disebut sebagai Bahasa kotor. Remaja sering sekali melupakan kesantunan dalam berbahasa ketika mereka sedang berkumpul dan bermain, tanpa memperhatikan lingkungan sekitar ditempat ia berada. Saat mereka merasa kesal, kaget, ataupun marah, bahasa kotor pun dilontarkan untuk mengungkapkan perasaan hatinya. Anehnya, bahasa-bahasa kotor itu juga terlontar saat mereka sedang senang, kagum, atau bahkan dalam percakapan santai dengan teman sepermainan. Tidak sedikit yang menjadikan bahasa kotor sebagai nama panggilan teman yang sedang diajak berbicara. Hal ini sangat memprihatinkan jika kita mengingat etika berbahasa yang sejak dulu diajarkan bukanlah sepatutnya yang remaja lakukan sekarang ini di kehidupan sehari-hari mereka.

Dalam hal berkomunikasi, Bahasa sangatlah penting sebagai alat komunikasi bagi bangsa Indonesia yang mengingat bahwa Indonesia memiliki banyak Bahasa daerah yang berbeda-beda. Untuk berkomunikasi, ada dua pihak yang terlibat didalamnya yaitu pihak yang menyampaikan informasi serta pihak yang menerima informasi. Maka, komunikasi menyangkut nilai-nilai sosial yang berlaku di lingkungan sekitar. Tentu saja, bahasa yang digunakan dalam komunikasi merupakan hal yang harus diperhatikan agar informasi yang disampaikan dapat diterima dengan baik. Dengan menggunakan etika berbahasa yang baik, maka informan serta informasi yang disampaikan dapat diterima dengan baik oleh lawan bicara. Nyatanya, kesantunan berbahasa di kalangan remaja saat ini semakin memudar. Hampir setiap kalimat yang dilontarkan kebanyakan remaja ketika berbicara mengandung bahasa kotor yang tidak sesuai dengan kesantunan atau etika berbahasa. Hal ini membuat suasana berinteraksi menjadi tidak menyenangkan, terutama bagi orang sekitar yang mendengar percakapan mereka dan tidak terbiasa dengan bahasa-bahasa kotor tersebut. Banyak sekali orang tua yang kecewa dan prihatin dengan kondisi pergaulan pada kalangan remaja saat ini, mereka merasa sangat sedih karena tidak menyangka bahwa masa depan bagi remaja saat ini sangatlah buruk, pelajaran etika yang diajarkan dari kecil sudah dibuang sia-sia oleh para remaja saat ini.

Pada era globalisasi seperti sekarang ini, pengaruh globalisasi dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat mempengaruhi kehidupan masyarakat terutama dikalangan remaja. Salah satu yang terkena dampak globalisasi adalah bahasa yang sering kita gunakan untuk berkomunikasi dengan orang lain. Dalam berbicara sering kita jumpai penggunaan bahasa yang tidak biasa tidak sesuai kaidah bahasa Indonesia. Dan mirisnya kata tersebut dianggap keren dan bisa cepat menyebar luas hingga bahasa yang tadinya tidak biasa menjadi biasa oleh orang yang mengucapkan nya. Hal ini merupakan pemikiran kecil dan sempit yang terjadi pada remaja saat ini, mereka hanya ingin populer atau terkenal dengan pergaulan bebas mereka yang dimana saat dilihat oleh orang-orang adalah pergaulan yang sangat jelek.

Remaja saat ini banyak sekali menggunakan Bahasa  campuran antara Bahasa Indonesia dengan Bahasa dikarenakan meningkatnya pengaruh era globalisasi di dalam kalangan remaja, Bahasa gaul merupakan salah satu buah 
hasil dari pengaruh era gloabalisasi yang populer pada kalangan remaja, didalamnya berisi kata-kata yang memiliki pengaruh buruk untuk anak-anak. Para remaja sebaiknya berhati-hati dalam bertutur kata, karena hal yang diucapkan oleh seseorang merupakan buah dari hasil pemikiran ataupun perasaan orang tersebut. Oleh karenanya, seseorang dapat dinilai dari cara ia berbahasa. Saat seseorang berkata kotor, orang lain dapat langsung memberi penilaian bahwa orang tersebut mempunyai sifat yang kasar atau memiliki etika berbahasa yang tidak baik. Namun sebaliknya, ketika seseorang berbahasa dengan etika yang baik, maka orang lain menilai bahwa seseorang tersebut adalah orang yang penuh sopan-santun dan beretika baik. Semua orang tentunya tidak ingin dinilai jelek oleh orang lain, hal itu dapat menjadi faktor kita dapat dikucilkan. Maka, kesantunan berbahasa adalah penting untuk menghindari pemikiran negative seseorang dalam menilai pribadi kita. Bukan untuk kepentingan pencitraan, namun memang sepantasnya sebagai generasi bangsa Indonesia memiliki etika berbahasa yang baik sehingga pihak luar mau bekerjasama dengan bangsa ini untuk membangun bangsa ini menuju kesejahteraan. 

Apa penyebab atau faktor dari pudarnya kesantunan berbahasa pada kalangan remaja saat ini? Faktor penyebab yang paling besar ialah terbiasanya para remaja menggunakan bahasa tersebut untuk digunakan saat sedang berbicara dengan temannya. Faktor lain penyebab memudarnya kesantunan bahasa yaitu melalui pengaruh media sosial yang tidak baik untuk remaja, seperti memposting atau memberikan kata dan kalimat yang negatif untuk orang lain melalui sosmed. Penggunaan bahasa kotor dalam percakapan sehari-hari seperti sudah menjadi budaya yang biasa di kalangan remaja. Mereka mungkin memiliki hubungan yang cukup erat sehingga bukan sebuah masalah bagi mereka ketika menggunakan bahasa tersebut. Namun, apabila sedang berada di sekitar masyarakat, apalagi orangtua, ini menjadi sebuah hal yang mengganggu. Hal kedua yang menjadi faktor dari masalah ini ialah lingkungan pergaulan. Lingkungan pergaulan yang dimaksud disini bukanlah mengenai remaja tersebut berasal dari kota atau desa karena bahasa daerah juga memiliki bahasa kotor tersendiri. Ini adalah tentang dengan siapa remaja tersebut bergaul dalam kesehariannya. Adapun teman atau murid di sekolah yang bukan berasal dari daerah mereka atau yang biasa disebut perantau, mereka dapat terpengaruh dengan budaya kotor dalam berbahasa ini.

Sikap atau etika mereka yang sudah orang tua mereka ajarkan sejak kecil pun hilang sekejap dengan pengaruh teman-teman di sekitarnya. Masa remaja adalah masa yang paling indah dan membahagiakan yang dimana mereka masih memiliki waktu untuk bermain dan berkumpul bersama, remaja merupakan generasi muda bangsa di masa depan yang akan mengembangkan dan membuat Indonesia menuju masa Kesejahteraan. Komunikasi merupakan hal yang penting bagi seorang pemimpin dalam mencapai kesejahteraan bangsa. Sangat tidak baik ketika seorang pemimpin menggunakan bahasa kotor saat sedang berkomunikasi dengan mitra kerjanya. Jika hal ini dibiarkan begitu saja menyebabkan berubahnya tata bahasa Indonesia secara perlahan-lahan. Kita sebagai warga negara Indonesia wajib menjaga dan melestarikan bahasa Indonesia, kita dapat membiasakan diri sejak dini mungkin untuk berbicara menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan sesuai kaidah bahasa. Dapat dimulai dengan hal-hal kecil, seperti menegur secara langsung seseorang yang menggunakan bahasa kotor tepat setelah ia mengucapkan kata-kata tersebut. Hal ini akan membuat remaja lebih berhati-hati dalam berbahasa dan berpikir terlebih dahulu ketika hendak mengucapkan bahasa kotor. 

Lama-kelamaan, penggunaan bahasa kotor akan semakin berkurang di kalangan remaja. Solusi lain yaitu melibatkan remaja dalam acara-acara yang mengharuskan remaja menggunakan bahasa yang sopan dan santun, seperti seminar, pelatihan, dan sebagainya. 
Bimbingan akan kesantunan berbahasa sejak kecil juga akan membuat remaja tidak mudah terpengaruh ketika berada di lingkungan yang banyak menggunakan bahasa kotor. Sebagai remaja, mari kita terus berupaya menjaga kesantunan berbahasa. Kesantunan berbahasa menunjukkan kepribadian kita dalam melaksanakan kehidupan berbangsa dan bernegara, dengan sopan berbahasa menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia ramah dan ber-etika sopan terhadap dunia. Manusia ialah makhluk sosial yang memerlukan orang lain didalam hidupnya, kita tak bisa hidup sendiri tanpa bantuan orang lain. Sama saja dengan 
halnya mengenai bahasa sebagai alat komunikasi antar individu, tanpa bahasa kita tidak dapat bersosialisasi dengan orang lain. Tak hanya itu Bahasa merupakan alat persatuan bagi Nusantara, Indonesia yang dimana memiliki semboyan ” Bhinenka Tunggal Ika ” yang memiliki arti Berbeda-beda tetapi tetap satu. Marilah kita sebagai generasi bangsa menjaga kesantunan berbahasa dalam kehidupan sehari-hari untuk mewujudkan etika, tutur bahasa, dan sifat yang positif bagi orang lain dan bangsa.

 

Sebarkan artikel ini